Mengenal Experiential Marketing, Jenis, Manfaat dan Tipsnya
Januari 5, 2024
Persaingan pemasaran yang ketat dan sulitnya menjangkau perhatian audiens membuat berbagai brand kini mengalihkan metode pemasarannya ke experiential marketing. Strategi pemasaran ini memiliki sifat mendalam, langsung, dan mudah diingat sehingga sebuah brand dapat menyampaikan pesannya kepada audiens tanpa ada gangguan. Namun, pada dasarnya strategi ini tidak memiliki definisi baku, dan dapat membuat Anda bingung ketika baru mengenalnya.
Lantas, apakah sebenarnya experiential marketing ini? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita simak bersama definisi, jenis, dan manfaat dari experiential marketing!
Apa Itu Experiential Marketing?
Experiential marketing adalah strategi marketing yang berfokus pada menciptakan pengalaman langsung dan mendalam bagi konsumen dengan tujuan membangun hubungan emosional antara merek dan pelanggan. Tujuan dari experiential marketing adalah untuk menghadirkan merek dan produk secara langsung kepada konsumen sehingga mereka dapat merasakan, merasakan, dan terlibat dalam pengalaman yang mempengaruhi persepsi mereka terhadap merek tersebut.
Untuk memahami lebih dalam, Pluxee juga akan memberikan gagasan-gagasan yang telah dikemukakan oleh para ahli. Berikut pengertian-pengertiannya.
- Menurut Hermawan Kertajaya, Experiential marketing merupakan suatu pendekatan pemasaran yang memiliki tujuan untuk membangun basis pelanggan yang setia melalui interaksi dengan emosi mereka dan memberikan pengalaman positif terhadap produk atau layanan.
- Bernd Schmitt, Experiential marketing berfokus pada pendekatan di mana pemasar merangsang aspek emosional konsumen untuk menciptakan beragam pengalaman melalui penawaran produk dan jasa mereka.
Apa Saja Jenis-jenis Experiential Marketing?
Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis experiential marketing:
1. Event
Mencakup berbagai acara yang diorganisir oleh merek untuk menghadirkan pengalaman langsung kepada konsumen. Contohnya adalah acara peluncuran produk, festival musik yang disponsori oleh merek, atau konser yang melibatkan pengalaman interaktif dengan produk.
2. Seminar
Seminar atau lokakarya adalah jenis experiential marketing di mana merek mengadakan acara pendidikan atau pelatihan bagi konsumen. Melalui seminar, merek dapat berbagi pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan produk mereka, sehingga konsumen dapat mempelajari dan merasakan manfaat yang ditawarkan oleh merek tersebut.
3. Pameran Produk
Pameran produk adalah bentuk experiential marketing di mana merek memamerkan produk mereka kepada konsumen. Pameran ini biasanya melibatkan interaksi langsung dengan produk, seperti mencoba produk, merasakan tekstur, dan melihat fitur-fitur unik yang ditawarkan oleh merek. Memberikan sample gratis juga menjadi salah satu cara yang dilakukan apabila sedang melakukan pameran produk.
4. Pengalaman Imersif
Jenis experiential marketing ini menghadirkan pengalaman yang mendalam dan imersif kepada konsumen. Contohnya adalah penggunaan teknologi Virtual Reality (VR) atau Augmented Reality (AR) untuk menciptakan pengalaman yang memungkinkan konsumen merasakan produk atau memasuki dunia merek secara langsung.
5. User Generated Content
Jenis experiential marketing yang sekaligus bisa digunakan sebagai strategi marketing ini melibatkan partisipasi aktif dari konsumen dalam menciptakan konten terkait merek atau produk. Merek mengajak konsumen untuk berbagi pengalaman mereka dengan menggunakan produk dan mengunggah konten tersebut ke platform media sosial. Ini membantu menciptakan keterlibatan dan kesadaran merek melalui konten yang dibuat oleh pengguna sendiri. Karena keterlibatan konsumen memainkan peranan dalam kesuksesan experiential marketing, maka jenis pemasaran ini juga kerap dikenal dengan sebutan engagement marketing.
6. Pengalaman Sensori
Pengalaman sensori mengundang konsumen untuk mengalami merek atau produk melalui indra mereka. Ini dapat mencakup penggunaan aroma khas di dalam toko atau acara, penyajian rasa atau makanan sebagai bagian dari strategi promosi, atau efek suara yang menciptakan suatu citra produk yang membekas di dalam suatu individu. Melalui pengalaman sensori, terjalin hubungan emosional dan pembentukan memori yang kuat dalam pikiran konsumen terkait dengan merek tersebut.
7. Aktivasi Sosial dan Pemberdayaan Komunitas
Dengan menggunakan strategi aktivasi sosial, perusahaan dapat membentuk komunitas yang aktif dan berinteraksi dengan merek mereka. Hal ini dapat termasuk pelaksanaan kampanye yang mendorong komunitas untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan amal, lingkungan, atau sosial. Dengan memberi peluang kepada komunitas untuk berkontribusi, perusahaan tidak hanya menciptakan pengalaman berarti bagi konsumen, tetapi juga memperkuat ikatan mereka dengan merek dalam konteks yang lebih luas.
Apa Saja Manfaat Experiential Marketing?
Experiential marketing memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat dari experiential marketing:
1. Membangun Hubungan Erat dengan Pelanggan
Experiential marketing dapat membantu membangun hubungan yang lebih erat antara merek dan pelanggan. Konsumen cenderung merasa lebih terhubung secara emosional dengan merek yang memberikan pengalaman yang positif dan berkesan, sehingga meningkatkan loyalitas mereka.
2. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Experiential marketing dapat memberikan pengalaman yang unik dan mengesankan kepada konsumen, yang dapat menciptakan rasa keterikatan dan loyalitas yang lebih tinggi. Ketika konsumen merasakan nilai dan manfaat langsung dari produk atau merek, mereka cenderung tetap setia dan kembali untuk bertransaksi di masa depan.
3. Mendapatkan Data Konsumen untuk Strategi Bisnis
Dalam experiential marketing, perusahaan dapat mengumpulkan data konsumen yang berharga melalui interaksi langsung. Misalnya, melalui acara atau pameran, perusahaan dapat mengumpulkan informasi tentang preferensi, minat, dan kebiasaan konsumen. Data ini dapat digunakan untuk menginformasikan strategi bisnis, mengembangkan produk yang lebih sesuai, dan meningkatkan targeting pasar.
4. Meningkatkan Dampak Positif Word-of-Mouth
Experiential marketing yang sukses dapat memicu dampak positif word-of-mouth, di mana konsumen berbagi pengalaman mereka kepada orang lain. Ketika konsumen merasa terkesan dan terhubung dengan merek, mereka cenderung berbagi pengalaman tersebut dengan teman, keluarga, atau melalui platform media sosial. Dampak ini dapat membantu memperluas jangkauan merek dan mempengaruhi persepsi positif di kalangan calon konsumen.
5. Meningkatkan Brand Awareness
Melalui experiential marketing, merek dapat membangun kesadaran yang lebih kuat di antara konsumen. Pengalaman langsung yang menarik dan kreatif dapat membantu merek menonjol dan membedakan dirinya dari pesaing. Konsumen yang terlibat dalam pengalaman positif biasanya akan mengingat merek dengan lebih baik dan memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.
Bagaimana Tips Melakukan Experiential Marketing?
Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan experiential marketing:
1. Tentukan Tujuan yang Jelas
Sebelum melaksanakan experiential marketing, tentukan tujuan yang ingin dicapai. Apakah Anda ingin meningkatkan kesadaran merek, menghasilkan penjualan langsung, atau memperkuat hubungan dengan pelanggan? Penetapan tujuan yang jelas memungkinkan Anda dapat merancang pengalaman yang sesuai dan mengukur keberhasilannya.
2. Perhatikan Otentisitas
Pastikan pengalaman yang Anda ciptakan konsisten dengan nilai dan identitas merek Anda. Jaga agar pengalaman tersebut terasa autentik dan tidak terlalu berlebihan. Konsumen cenderung merespons lebih baik terhadap pengalaman yang terasa alami dan relevan dengan merek.
3. Lakukan Follow Up Konsumen
Setelah pengalaman, lakukan follow up dengan konsumen untuk memperpanjang interaksi. Misalnya, kirimkan email ucapan terima kasih, tawarkan penawaran khusus, atau undang mereka untuk berpartisipasi dalam program loyalitas. Ini membantu menjaga keterlibatan mereka dan memperkuat hubungan pelanggan.
4. Mintalah Feedback dari Konsumen
Selalu mintalah umpan balik dari konsumen tentang pengalaman yang mereka alami. Hal ini dapat dilakukan melalui survei, diskusi kelompok, atau melalui platform media sosial. Mengetahui pendapat konsumen membantu Anda memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki untuk pengalaman berikutnya.
5. Lakukan Perbaikan secara Berkala
Berdasarkan umpan balik konsumen dan hasil evaluasi, lakukan perbaikan secara berkala pada strategi experiential marketing Anda. Identifikasi area yang perlu ditingkatkan dan cari cara untuk meningkatkan pengalaman yang ditawarkan. Terus beradaptasi dan mengembangkan strategi Anda agar tetap segar dan menarik bagi konsumen.
Langkah terpenting dalam penerapan experiential marketing untuk bisnis Anda adalah tetap melaksanakan evaluasi secara rutin, dan menentukan jenis experiential marketing yang paling sesuai dengan konsumen Anda. Apa pun jenis experiential marketing yang akan digunakan, jangan lupa untuk menyiapkan pemberian reward kepada konsumen Anda seperti voucher. Hal ini akan membantu perusahaan Anda untuk meningkatkan brand awareness dan retensi konsumen terhadap bisnis.
Jika Anda bingung dalam memilih reward yang berkualitas sebagai promosi bisnis yang menarik, Anda bisa menggunakan Pluxee eVoucher dari Pluxee. Voucher belanja elektronik ini bisa digunakan di lebih dari 530 merchants dan 25.200 outlets yang tersebar di Indonesia. Konsumen Anda dapat menggunakan Pluxee eVoucher untuk membeli berbagai kebutuhan pekerjaannya. Hubungi kami segera untuk mendapatkan voucher belanja elektronik unggulan ini.