paternity leave

Paternity Leave : Pengertian dan Bagaimana Prosedurnya

Februari 25, 2025

Paternity leave adalah hak cuti khusus yang diberikan kepada ayah untuk mendampingi pasangan dan anaknya setelah kelahiran. Meskipun masih kurang dikenal dibandingkan dengan maternity leave, paternity leave memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan keluarga dan membangun ikatan antara ayah dengan anak.

Namun, kurangnya pemahaman tentang manfaat dan prosedur paternity leave sering kali membuat para pekerja pria ragu untuk memanfaatkan hak ini. Apakah Anda seorang pekerja pria yang ingin mengetahui lebih banyak tentang paternity leave? Atau seorang HR yang ingin memastikan karyawan memahami hak cuti mereka? Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu paternity leave, manfaatnya, regulasinya di Indonesia, hingga prosedur pengajuannya. Simak selengkapnya!

Apa Itu Paternity Leave?

Paternity leave merupakan hak cuti yang diberikan kepada ayah setelah kelahiran anaknya atau adopsi. Tujuan utama dari cuti ini adalah untuk memberikan waktu bagi ayah untuk mendukung pasangan dan anaknya selama periode awal kehidupan keluarga baru. Berbeda dengan maternity leave yang berfokus pada pemulihan ibu, paternity leave menyoroti pentingnya peran ayah dalam merawat anak dan berbagi tanggung jawab keluarga.

Dalam konteks global, paternity leave mulai diperkenalkan di berbagai negara dengan kebijakan yang beragam. Di negara seperti Norwegia, paternity leave telah menjadi bagian dari kebijakan keluarga sejak tahun 1993, di mana ayah dapat mengambil cuti hingga 3 bulan. Beberapa perusahaan besar seperti Johnson & Johnson, IKEA Asia Tenggara, hingga Facebook juga telah memberikan fasilitas cuti ayah yang lebih panjang, hingga 4 bulan.

Namun, bagaimana dengan di Indonesia? Simak penjelasannya di bawah ini.

Regulasi Paternity Leave di Indonesia

Di Indonesia, paternity leave memiliki hak yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2023. Ayah berhak mendapatkan cuti selama dua hari dengan upah penuh untuk mendampingi pasangan yang melahirkan.Selain itu, bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pemerintah sedang merancang kebijakan baru melalui Peraturan Pemerintah tentang Manajemen ASN, yang diharapkan dapat memberikan hak cuti ayah yang lebih fleksibel dan memadai.

paternity leave

Namun, dibandingkan dengan negara lain, kebijakan paternity leave di Indonesia masih sangat terbatas. Beberapa daerah seperti Nanggroe Aceh Darussalam memiliki aturan tambahan terkait paternity leave, namun kebijakan ini belum merata di seluruh Indonesia.

5 Manfaat Paternity Leave

Mengambil paternity leave membawa banyak manfaat, tidak hanya untuk keluarga tetapi juga untuk perusahaan dan masyarakat secara luas. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai lima manfaat utama:

1. Mendukung Peran Ayah dalam Perawatan Anak

Paternity leave memberikan kesempatan kepada ayah untuk terlibat langsung dalam perawatan anak sejak hari-hari pertama kelahirannya. Kehadiran ayah bukan hanya membantu memenuhi kebutuhan fisik bayi, seperti mengganti popok atau menenangkan bayi yang menangis, tetapi juga membangun ikatan emosional yang kuat.

Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah sejak dini dapat berdampak positif pada perkembangan sosial dan emosional anak, menjadikannya lebih percaya diri dan bahagia pada masa depan.

2. Mengurangi Beban Ibu

Periode pasca melahirkan adalah waktu yang sangat menantang bagi seorang ibu, baik secara fisik maupun emosional. Kehadiran ayah selama masa ini sangat penting untuk mendukung pemulihan ibu, baik melalui bantuan fisik dalam mengurus bayi maupun dukungan emosional.

Dengan adanya ayah yang terlibat, ibu memiliki waktu lebih untuk beristirahat, mempercepat proses pemulihan, dan mengurangi risiko gangguan kesehatan mental seperti postpartum depression.

3. Memfasilitasi Pemulihan Pasangan

Paternity leave memungkinkan pasangan untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan setelah kelahiran anak. Ayah yang hadir dan mendukung dapat membantu menciptakan komunikasi yang lebih baik di antara pasangan, memperkuat hubungan, dan mengurangi konflik yang mungkin muncul akibat stres pasca kelahiran.

Kolaborasi ini juga memberikan pasangan rasa bahwa tanggung jawab keluarga adalah tugas bersama, bukan hanya tanggung jawab salah satu pihak saja.

4. Mempromosikan Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Salah satu manfaat terbesar dari paternity leave adalah memberikan waktu bagi ayah untuk sepenuhnya fokus pada keluarga tanpa gangguan dari pekerjaan. Ini tidak hanya membantu ayah merasa lebih terhubung dengan keluarga, tetapi juga mencegah burnout akibat tekanan pekerjaan.Keseimbangan ini menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk kesehatan mental dan fisik, baik untuk ayah maupun seluruh anggota keluarga, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

5. Mendorong Perubahan Perilaku Positif

Dengan mengambil paternity leave, ayah diberikan kesempatan untuk belajar berbagi tanggung jawab rumah tangga dan pengasuhan anak, yang sering kali dianggap sebagai tugas ibu saja. Hal ini dapat mengubah dinamika keluarga menjadi lebih setara dan harmonis.

Selain itu, di lingkungan kerja, ayah yang memanfaatkan paternity leave juga dapat menjadi inspirasi bagi rekan kerja lainnya untuk menghargai pentingnya waktu bersama keluarga, menciptakan budaya kerja yang lebih inklusif dan suportif.

Prosedur Paternity Leave di Indonesia

Untuk memanfaatkan paternity leave, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:

1. Periksa Kebijakan Perusahaan

Sebelum mengajukan paternity leave, pastikan Anda memahami kebijakan perusahaan mengenai cuti ayah. Beberapa perusahaan mungkin memiliki aturan tambahan di luar yang diatur oleh undang-undang.

2. Komunikasikan dengan HRD

Diskusikan kebutuhan Anda dengan bagian HRD perusahaan. Sampaikan rencana cuti dan pastikan Anda memiliki dokumen pendukung, seperti surat keterangan dokter atau akta kelahiran.

3. Ajukan Permohonan Cuti secara Resmi

Ikuti prosedur pengajuan cuti yang berlaku di perusahaan, seperti mengisi formulir cuti atau mengirimkan permohonan melalui sistem internal perusahaan.

4. Persiapkan Tugas Selama Cuti

Sebelum cuti, pastikan Anda menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda atau mendistribusikannya kepada rekan kerja untuk sementara waktu.

5. Manfaatkan Waktu dengan Optimal

Gunakan waktu paternity leave untuk mendukung pasangan dan anak Anda secara maksimal. Jangan ragu untuk berbagi tanggung jawab dan menjalin hubungan emosional yang erat dengan keluarga.

Kesimpulan

Jika Anda seorang pengusaha atau HR, mendukung karyawan Anda melalui kebijakan seperti paternity leave dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas mereka. Untuk mendukung kesejahteraan karyawan, Pluxee eVoucher adalah solusi terbaik.

Pluxee eVoucher menawarkan berbagai keunggulan:

  • Fleksibilitas Penggunaan: Dapat digunakan di lebih dari 700 merchants dan 25.000 outlets di seluruh Indonesia.
  • Penentuan Nominal Unik: Anda dapat menyesuaikan nominal voucher sesuai kebutuhan bisnis.
  • Kemudahan Administrasi: Solusi praktis untuk memberikan penghargaan atau insentif kepada karyawan.

Dengan Pluxee eVoucher, Anda dapat menunjukkan apresiasi kepada karyawan, termasuk kepada ayah yang memanfaatkan paternity leave, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan sehat. Untuk informasi lebih lanjut tentang Pluxee eVoucher dan bagaimana ini dapat membantu bisnis Anda, kunjungi Pluxee eVoucher atau hubungi Pluxee hari ini.

Dukung karyawan Anda dengan solusi hadiah terbaik dan rasakan manfaatnya untuk bisnis Anda!