Inilah 7 Perbedaan Vendor dan Supplier
Mei 15, 2024
Ketika membahas operasi bisnis dan manajemen rantai pasokan, perbedaan vendor dan supplier seringkali menjadi poin yang membingungkan bagi banyak orang. Meskipun keduanya memiliki peran penting dalam mendukung keberlangsungan bisnis, memahami perbedaan mendasar di antara keduanya dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengelola bisnis mereka.
Dalam artikel ini, Pluxee akan menjelaskan secara detail apa itu vendor dan supplier, serta perbedaan krusial di antara keduanya. Selain itu, kami juga akan memberikan tip yang berguna untuk dalam vendor dan supplier yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Jadi, simak sampai tuntas artikel di bawah ini!
Apa Itu Vendor?
Vendor adalah pihak yang menyediakan barang jadi kepada konsumen akhir. Mereka berperan sebagai mitra dalam memenuhi kebutuhan perusahaan akan komponen atau layanan tertentu yang diperlukan untuk operasional sehari-hari. Vendor dapat berasal dari berbagai latar belakang, termasuk pengecer, distributor, atau pedagang.
Apa Itu Supplier?
Supplier adalah pihak yang menyediakan bahan mentah, komponen, atau produk jadi kepada perusahaan, baik itu dalam jumlah besar atau dalam kerangka kerja kontrak jangka panjang. Mereka berkontribusi pada rantai pasokan dengan memasok barang atau layanan sesuai dengan permintaan dari perusahaan. Selain itu, mereka juga bisa menyediakan layanan seperti logistik, pengiriman, atau manajemen inventaris.
Perbedaan Vendor dan Supplier
Vendor dan supplier sama-sama berperan penting dalam kelancaran operasional bisnis, namun mereka memiliki fungsi yang berbeda dalam rantai pasokan. Berikut tujuh perbedaan mendasar antara vendor dan supplier.
1. Tujuan
Vendor dan supplier memiliki tujuan yang berbeda dalam rantai pasokan. Vendor bertujuan untuk menjual produk jadi kepada konsumen akhir dengan fokus pada keuntungan dan kepuasan pelanggan. Mereka berupaya untuk menarik pelanggan dengan kualitas produk dan layanan yang superior. Keberhasilan vendor diukur berdasarkan tingkat penjualan, profitabilitas, dan kepuasan pelanggan.
Di sisi lain, supplier memiliki tujuan untuk menyediakan bahan baku produk kepada produsen atau perusahaan. Fokus utama mereka adalah memastikan ketersediaan dan kualitas bahan baku yang diperlukan untuk produksi. Keberhasilan supplier diukur dari kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan produksi, menjaga konsistensi pasokan, dan memberikan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh klien mereka.
2. Posisi dalam Rantai Pasokan
Vendor dan supplier beroperasi pada titik yang berbeda dalam rantai pasokan. Vendor berada di ujung hilir (downstream) dari rantai pasokan, yang berarti mereka lebih dekat dengan konsumen akhir. Mereka bertanggung jawab atas distribusi dan penjualan produk jadi kepada konsumen. Sebagai perantara terakhir dalam rantai pasokan, vendor berperan penting dalam memenuhi permintaan pasar dan memastikan ketersediaan produk di tangan konsumen.
Sementara itu, supplier berada di ujung hulu (upstream) dari rantai pasokan, yang berarti mereka lebih dekat dengan produsen. Tugas utama mereka adalah menyediakan bahan baku, komponen, atau produk yang diperlukan oleh produsen untuk memulai proses produksi.
3. Jenis Produk
Perbedaan lainnya terletak pada jenis produk yang mereka tawarkan. Vendor menjual produk jadi yang siap digunakan oleh konsumen, seperti barang elektronik, pakaian, makanan kemasan, dan perlengkapan rumah tangga. Mereka berfokus pada menghasilkan produk yang menarik bagi konsumen dan memiliki nilai tambah.
Di sisi lain, supplier menyediakan bahan baku, bahan mentah, atau produk setengah jadi yang akan digunakan oleh produsen dalam proses produksi. Produk yang mereka tawarkan mungkin tidak langsung siap untuk digunakan oleh konsumen akhir tetapi merupakan komponen penting dalam pembuatan produk akhir.
4. Keterlibatan dalam Produksi
Peran dalam proses produksi juga membedakan vendor dan supplier. Vendor biasanya tidak terlibat langsung dalam proses produksi barang jadi. Mereka lebih fokus pada aktivitas penjualan, pemasaran, dan pelayanan pelanggan untuk memastikan produk mereka terjual dengan baik di pasaran.
Di sisi lain, supplier memiliki keterlibatan yang lebih langsung dalam proses produksi. Mereka bertanggung jawab atas pasokan bahan baku dan komponen yang diperlukan oleh produsen. Hal ini membutuhkan koordinasi yang baik antara supplier dan produsen untuk memastikan ketersediaan dan kualitas bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi.
5. Hubungan dengan Pelanggan
Vendor memiliki hubungan langsung dengan konsumen akhir dan bertanggung jawab atas kepuasan pelanggan serta pelayanan pembelian. Mereka sering berinteraksi secara langsung dengan pelanggan melalui berbagai saluran penjualan, seperti toko ritel, situs web e-commerce, atau platform online lainnya.
Sebaliknya, supplier umumnya tidak memiliki hubungan langsung dengan konsumen akhir. Mereka berinteraksi dengan perusahaan lain yang membutuhkan pasokan bahan baku produk atau produk setengah jadi untuk kebutuhan produksi. Hubungan ini lebih bersifat business to business (B2B).
6. Contoh
Contoh vendor meliputi toko elektronik, supermarket, toko pakaian, penjual makanan online, dan agen penjual tiket pesawat. Mereka adalah pihak yang langsung berhubungan dengan konsumen akhir dan bertanggung jawab atas penjualan produk kepada mereka.
Sementara itu, contoh supplier meliputi pabrik tekstil, distributor bahan makanan, perusahaan kimia, produsen komponen elektronik, dan peternakan sapi (untuk supplier kulit mentah). Mereka menyediakan bahan baku atau produk kepada produsen atau perusahaan lain dalam rantai pasokan untuk kebutuhan produksi.
7. Besar Kontrak
Kontrak dengan vendor biasanya lebih fleksibel dan dapat berubah tergantung permintaan pasar. Mereka sering beroperasi dalam lingkup kontrak jangka pendek yang dapat disesuaikan dengan perubahan dalam permintaan atau tren pasar.
Sebaliknya, kontrak dengan supplier seringkali bersifat jangka panjang dan membutuhkan konsistensi pasokan serta kualitas bahan baku. Hal tersebut dikarenakan produsen memerlukan pasokan yang stabil dan dapat diandalkan untuk menjaga kelancaran operasional mereka dan memenuhi kebutuhan produksi secara konsisten.
Tip Memilih Vendor dan Supplier yang Tepat
Sumber: Freepik
Memilih vendor dan supplier yang baik adalah langkah penting dalam mengelola rantai pasokan dan memastikan keberhasilan bisnis Anda. Berikut beberapa tip yang dapat membantu Anda dalam memilih vendor dan supplier yang tepat.
1. Penelitian yang Teliti
Lakukan riset pasar yang teliti untuk mengidentifikasi vendor atau supplier yang potensial. Tinjau reputasi mereka, pengalaman dalam industri, dan catatan kinerja sebelumnya. Perhatikan untuk membaca ulasan dan rekomendasi dari klien sebelumnya dengan saksama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kualitas layanan dan produk yang mereka tawarkan.
2. Kualitas Produk atau Layanan
Pastikan produk atau layanan yang ditawarkan oleh vendor atau supplier memenuhi standar kualitas yang Anda butuhkan. Periksa sertifikasi atau lisensi yang dimiliki oleh mereka dan pastikan produk atau layanan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang Anda tentukan.
3. Ketersediaan dan Konsistensi Pasokan
Pilih vendor atau supplier yang dapat menjamin ketersediaan pasokan yang stabil dan konsisten. Hal ini penting untuk menjaga kelancaran operasional Anda dan memenuhi permintaan pelanggan tanpa gangguan.
4. Lokasi dan Logistik
Pertimbangkan lokasi fisik vendor atau supplier serta infrastruktur logistik yang mereka miliki. Memilih vendor atau supplier yang berlokasi dekat dengan Anda dapat mengurangi biaya pengiriman dan waktu pengiriman. Selain itu, pastikan mereka memiliki sistem logistik yang efisien untuk menghindari keterlambatan dalam pengiriman.
5. Kontrak yang Jelas
Pastikan untuk menetapkan kontrak yang jelas dan komprehensif dengan vendor atau supplier yang Anda pilih. Kontrak harus mencakup semua detail terkait dengan harga, persyaratan pengiriman, jadwal pembayaran, jaminan kualitas, dan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
6. Evaluasi dan Pemantauan Terus-Menerus
Lakukan evaluasi terus-menerus terhadap kinerja vendor atau supplier Anda. Tinjau secara berkala apakah mereka masih memenuhi ekspektasi Anda dan apakah ada area yang memerlukan perbaikan. Berikan umpan balik secara terbuka dan jujur, dan pertimbangkan untuk melakukan perubahan jika diperlukan.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa perbedaan vendor dan supplier terdapat pada tujuan, posisi dalam rantai pasokan, jenis produk, hubungan dengan pelanggan hingga besar kontraknya. Meskipun keduanya memiliki peran yang krusial dalam mendukung operasional bisnis, fokus dan fungsi mereka berbeda secara signifikan.
Memahami perbedaan ini membuat Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam memilih mitra dalam rantai pasokan. Namun tidak hanya itu, dalam meningkatkan hubungan dengan mitra vendor maupun supplier, Anda dapat memanfaatkan Pluxee eVoucher!
Pluxee eVoucher adalah voucher hadiah elektronik yang inovatif dan praktis yang dapat digunakan di berbagai situs belanja online dan toko offline. Hal tersebut memberikan kebebasan bagi penerima voucher untuk memilih hadiah sesuai dengan preferensi mereka. Anda dapat mengatur nominal voucher dengan angka-angka unik seperti Rp22.222. Lebih dari itu, Pluxee eVoucher dapat digunakan di lebih dari 700 merchant dan 25.000 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jadi, jangan ragu lagi! Pilihlah Pluxee eVoucher untuk memberikan hadiah yang tak terlupakan dan memberikan apresiasi kepada mitra bisnis. Hubungi Pluxee sekarang dan berikan Pluxee eVoucher sebagai hadiah yang istimewa kepada mitra Anda!