Perhitungan Insentif Karyawan

Perhitungan Insentif Karyawan: Bentuk dan Metode Terbaiknya

November 13, 2024

Perhitungan insentif karyawan menjadi salah satu aspek penting dalam manajemen sumber daya manusia di perusahaan. Banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan metode yang tepat untuk menghitung insentif, yang bisa berujung pada ketidakpuasan karyawan dan penurunan produktivitas.

Apakah Anda juga menghadapi masalah serupa? Jika ya, Anda tidak sendirian. Ketidakjelasan dalam perhitungan insentif karyawan dapat menyebabkan karyawan merasa kurang dihargai.

Di sini, kami akan menjelaskan secara rinci tentang perhitungan insentif karyawan dan berbagai metode yang dapat digunakan untuk menentukan insentif dengan adil dan efektif.

Apa itu Insentif Karyawan?

Insentif karyawan adalah bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas kinerja atau kontribusi mereka dalam perusahaan. Insentif ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan.

Bentuk insentif dapat bervariasi, mulai dari insentif finansial, seperti bonus dan komisi, hingga insentif non-finansial, seperti pengakuan dan penghargaan. Dengan memberikan insentif yang tepat, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan motivasi karyawan, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.

Metode Perhitungan Insentif Karyawan

Di bawah ini adalah beberapa metode perhitungan insentif karyawan yang bisa Anda terapkan, antara lain:

1. Straight Peacework Plan

Perhitungan insentif karyawan ini merupakan metode yang paling sederhana. Perhitungan akan dilakukan secara proporsional dan menggunakan satuan dalam moneter.

Rumus yang digunakan adalah:

Tarif Upah Per Potong x Kelebihan Produktivitas yang Dihasilkan di Atas Standar Rata-Rata

Misal, Budi bekerja di pabrik baju dan berhasil mengemas 60 baju dalam satu jam, melebihi target 50 baju. Dengan gaji pokok Rp60.000 dan bonus Rp15.000 per jam, total pendapatannya adalah Rp75.000. Jadi, biaya tenaga kerja untuk setiap baju yang ia kemas adalah Rp75.000 dibagi 60 baju, hasilnya Rp1.250 per baju.

2. One Hundred Percent Bonus Plan

Pada metode ini, perhitungan dilakukan menggunakan satuan dalam waktu per unit. Secara singkat rumus yang digunakan pada metode ini adalah:

Insentif = Kinerja Aktual / Kinerja Standar x Upah per Jam

Misalnya, Seseorang bekerja selama 8 jam dan berhasil menghasilkan 240 unit produk, melebihi target 160 unit. Dengan gaji pokok Rp50.000 per jam dan sistem insentif berdasarkan efisiensi, penghasilannya menjadi Rp75.000 per jam. Sehingga, total pendapatannya adalah Rp600.000 untuk hari itu. Jika kita hitung, biaya tenaga kerja untuk setiap unit produk yang dihasilkannya adalah Rp2.500.

3. Taylor Peacework Plan

Pada metode ini, perhitungan akan dilakukan berdasarkan hasil yang ditunjukkan karyawan. Perhitungan pada karyawan dengan hasil di bawah rata-rata dan hasil di atas rata-rata akan berbeda. Makin besar hasil yang diberikan, maka makin besar insentif yang didapatkan.

"Misalnya, perusahaan memberikan upah Rp50 per unit jika seorang karyawan menghasilkan 20 unit atau kurang dalam satu jam. Namun, jika karyawan mampu menghasilkan 25 unit per jam, maka upahnya akan naik menjadi Rp75 per unit. Jadi, jika seorang karyawan menghasilkan 25 unit, total upahnya dalam satu jam adalah Rp75 x 25 = Rp1.875. Sebaliknya, jika karyawan hanya menghasilkan 15 unit, maka upahnya adalah Rp50 x 15 = Rp750."

Perhitungan Insentif Karyawan

Source: Freepik

4. Group Peacework Plan

Pada metode perhitungan insentif karyawan ini, sistem perhitungan yang digunakan adalah tarif upah per potong dalam kelompok kerja. Jika kelompok kerja atau tim berhasil bekerja di atas standar yang ditetapkan, maka kelompok ini akan berhak mendapatkan insentif.

Rumusnya adalah sebagai berikut.

Unit yang Dihasilkan x Tarif per Unit

Misalnya, tim A berhasil menghasilkan 250 unit produk dalam waktu 10 jam, padahal target kerja mereka adalah 12 jam. Dengan perhitungan upah pokok Rp25.000 ditambah bonus Rp5.000 per orang, total pendapatan tim A adalah Rp30.000. Jadi, biaya tenaga kerja untuk setiap unit produk yang dihasilkan tim A adalah Rp100.

Bentuk Insentif Karyawan

Bentuk insentif karyawan dapat dibagi menjadi dua kategori besar: insentif finansial dan non-finansial. Insentif finansial termasuk bonus, komisi, dan tunjangan, sementara insentif non-finansial mencakup pengakuan, penghargaan, dan program pengembangan karyawan. Menerapkan berbagai bentuk insentif secara tepat dapat meningkatkan loyalitas karyawan dan mengurangi tingkat turnover.

Perhitungan insentif karyawan adalah hal yang krusial untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Memilih metode perhitungan yang tepat dapat membantu perusahaan meningkatkan motivasi karyawan dan mendorong produktivitas. Dengan memahami berbagai metode perhitungan dan bentuk insentif, perusahaan dapat lebih efektif dalam memberikan penghargaan kepada karyawan.

Untuk lebih meningkatkan hubungan dengan karyawan yang lebih baik, pertimbangkan untuk memanfaatkan Pluxee Gift. Voucher hadiah dari Pluxee ini sangat fleksibel dan mudah digunakan oleh siapa saja. Penerima dapat memilih hadiahnya sendiri yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhannya.

Dengan lebih dari 800 merchants dan 30.000 outlets di seluruh Indonesia, Pluxee Gift adalah cara yang sempurna untuk memberikan apresiasi. Hubungi Pluxee hari ini dan dapatkan Pluxee Gift Anda sekarang!