Segmentasi Pelanggan : Pengertian, Jenis, Tujuan dan Contohnya
November 28, 2019
Saat mengelola sebuah usaha, Anda mungkin pernah mendengar istilah segmentasi pelanggan. Dalam mengelola usaha, baik itu yang menghasilkan barang maupun jasa, pelanggan adalah elemen penting yang tidak boleh diremehkan keberadaannya. Bisa dibilang, pelanggan adalah kunci yang menentukan sukses tidaknya usaha Anda.
Agar usaha bisa tetap berlangsung, Anda harus bisa menarik pelanggan. Pelanggan bisa didapat asal Anda tahu betul ekspektasi seperti apa yang mereka harapkan. Hal ini tentu tak mudah dilakukan terlebih jika Anda memiliki pelanggan yang sangat beragam. Di sinilah segmentasi pelanggan dapat membantu Anda. Simak penjelasannya berikut.
Apa itu Segmentasi Pelanggan?
Segmentasi konsumen (customer segmentation) atau segmentasi pelanggan adalah strategi untuk menarik lebih banyak pelanggan dengan cara mengelompokkan mereka dalam beberapa kelompok yang berbeda. Kelompok-kelompok ini biasanya dikumpulkan berdasar sifat-sifat pelanggan, misalnya kebutuhan dan perilaku konsumsi mereka. Di samping itu, segmentasi pelanggan juga dapat dilakukan dengan mengelompokkan mereka sesuai demografi (usia, jenis kelamin, hingga profesi).
Pengelompokan ini kemudian dilanjutkan dengan menentukan proposisi nilai. Setiap kelompok diberikan proposisi nilai yang paling sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Setelah itu kemudian barulah Anda menerapkan model bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan dari segmen-segmen tersebut. Suatu organisasi dapat mengkategorikan konsumen ke dalam kelompok yang berbeda jika memiliki karakteristik berikut.
Tujuan Segmentasi Pelanggan Bagi Bisnis
Untuk memahami lebih dalam, Anda perlu mengetahui tujuan utama menerapkan strategi segmentasi pelanggan dalam bisnis. Tujuan utama dari segmentasi pelanggan dalam bisnis adalah untuk mengkategorisasikan target pasar agar lebih mudah dijangkau. Selain itu, manajemen pelanggan juga menjadi lebih sederhana.
Segmentasi pelanggan juga memfasilitasi bisnis untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Dikarenakan, pelanggan telah dikelompokkan secara spesifik dalam suatu kategori tertentu. Hal ini juga mempermudah bisnis dalam mengenali pelanggan berdasarkan kategorinya.
Di sisi lain, berdasarkan kategori tersebut, bisnis dapat menganalisis potensi seberapa besar peluang pelanggan untuk melakukan transaksi. Termasuk strategi dalam mendekati mereka agar tertarik membeli produk yang ditawarkan serta meningkatkan loyalitas pelanggan.
Jenis Segmentasi Pelanggan
Segmentasi pelanggan ada beragam jenisnya. Beberapa ahli memiliki pendapat masing-masing tentang klasifikasi dalam segmentasi pelanggan ini. Berikut ini segmentasi pelanggan yang sangat umum diterapkan dalam berbagai model bisnis.
1. Segmentasi Demografis
Segmentasi pelanggan yang pertama adalah segmentasi yang paling umum ditemukan. Dalam segmentasi menurut demografis, Anda membagi pelanggan menurut data demografis atau kependudukan mereka. Pengelompokan ini bisa berdasarkan usia, jenis kelamin, profesi, hingga status pernikahan.
Katakanlah Anda memiliki bisnis pakaian. Dengan menerapkan segmentasi model demografis ini maka Anda harus menjual pakaian berdasarkan kelompok. Misalnya, Anda bisa menjual pakaian untuk dewasa, remaja, dan juga anak-anak.
2. Segmentasi Geografis
Selain demografis, Anda ternyata juga bisa menggunakan data geografis. Artinya, Anda mengelompokkan pelanggan berdasarkan kondisi geografis tempat atau lokasi mereka tinggal. Anda juga bisa mempertimbangkan iklim atau ukuran pasar pada daerah pelanggan yang dibidik.
Jika Anda memiliki bisnis pakaian maka jenis produk yang dijual di daerah pesisir pantai akan berbeda dengan produk untuk daerah pegunungan. Pertimbangan seperti ini bisa memberi nilai tambah bagi pelanggan sehingga peluang mereka membeli produk Anda pun semakin besar.
3. Segmentasi Menurut Perilaku Konsumen
Segmentasi perilaku konsumsi menjadikan perilaku pelanggan menjadi indikator utama pengelompokan. Perilaku yang diperhatikan adalah bagaimana cara pelanggan berinteraksi dengan barang atau jasa yang Anda tawarkan.
Anda bisa menghadirkan segmen khusus bagi konsumen yang membeli barang, segmen bagi konsumen yang menanyakan barang tanpa membelinya, hingga segmen konsumen yang meminta pesanan khusus.
4. Segmentasi Menurut Siklus Hidup
Di samping preferensi atau kebutuhan pelanggan, Anda juga harus paham bahwa pelanggan juga memiliki siklus hidup (customer journey). Siklus hidup pelanggan ini menunjukkan sedang ada di tahap pembelian manakah mereka.
Misalnya, ada pelanggan yang hanya membeli produk Anda selama 6 bulan sekali. Ada juga yang lebih suka membeli produk Anda secara online tanpa pernah datang ke toko fisik.
Contoh Segmentasi Pelanggan
Setelah mengetahui pengertian, tujuan dan jenis segmen pelanggan, pada bagian ini Anda akan mengetahui beberapa contoh penerapan strategi segmentasi pelanggan. Berikut contoh-contohnya:
1. E-Commerce
Sampai saat ini, banyaknya platform e-commerce bermunculan di pasar online. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif ini, mereka juga melakukan segmentasi pelanggan dengan menyesuaikan kanal penjualan dengan menggunakan platform online, seperti menggunakan situs web, email, SMS, WhatsApp, dan sebagainya.
2. Finance
Di dalam industri finance atau perbankan, dalam menentukan strategi segmentasi pelanggan mereka akan mengelompokkan pelanggan berdasarkan status ekonomi dan hubungan yang terjalin. Segmentasi yang dilakukan dalam industri ini juga dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dengan yang lebih memfokuskan pada kebutuhan setiap pelanggan.
Dampak Segmentasi bagi Pelanggan
Apa dampak segmentasi pelanggan ini? Dengan segmentasi pelanggan ini Anda dapat memahami bahwa pelanggan pun memiliki karakteristik khusus saat berinteraksi dengan produk. Hal ini akan memudahkan Anda untuk menyusun strategi bisnis selanjutnya. Anda bisa dengan mudah menentukan mana produk yang sebaiknya ditingkatkan produksinya dan mana yang sebaiknya ditarik.
Hingga saat ini, segmentasi pelanggan masih menjadi strategi bisnis yang relevan. Ini karena pelanggan memang memiliki karakteristik yang sangat bervariasi. Anda pun bisa menerapkan strategi ini saat membangun usaha sendiri. Dengan menerapkan segmentasi pelanggan, Anda bukan hanya bisa mendapat pelanggan baru, tetapi juga pelanggan yang loyal pada produk Anda.
Selain itu, Anda juga bisa memberikan layanan tambahan untuk menciptakan pelanggan yang loyal. Salah satu layanan dari Pluxee yang bisa Anda gunakan adalah Pluxee Loyalty Program, dimana Pluxee dan Anda akan bekerjasama untuk mendesain program yang tepat untuk meningkatkan pembelian, menjaring pelanggan baru sekaligus memastikan tercapainya tujuan jangka panjang perusahaan. Pelanggan bisa merasa lebih dihargai ketika berbelanja di tempat Anda, sehingga Anda pun bisa mendapatkan pembeli tetap juga. Untuk itu, jangan lewatkan penawaran menarik dari Pluxee yang bisa memberikan dampak baik untuk bisnis Anda.